Monday, March 28, 2011

Gurindam Dua Belas Raja Ali Haji

INILAH GURINDAM DUA BELAS NAMANYA

Segala puji bagi Tuhan seru sekalian alam serta shalawatnya Nabi yang akhirul jaman serta keluarganya dan sahabatnya sekalian adanya. Amma ba’du daripada itu maka tatkala sampailah Hijratun Nabi 1263 Sanah kepada dua puluh tiga hari bulan Rajab hari Selasa mana telah ta’ali kepada kita yaitu Raja Ali Haji mengarang satu gurindam cara Melayu yaitu yang boleh juga jadi diambil faedah sedikit-sedikit daripada perkataannya itu pada orang yang ada menaruh akal maka adalah banyaknya gurindam itu hanya duabelas pasal di dalamnya.


Syahdan


Adalah beda antara gurindam dengan syair itu aku nyatakan pula bermula arti syair Melayu itu perkataan yang bersajak yang serupa dua berpasang pada akhirnya dan tiada berkehendak pada sempurna perkataan pada satu-satu pasangnya bersalahan dengan gurindam.


Adapun arti gurindam itu yaitu perkataan yang bersajak juga pada akhir pasangannya tetapi sempurna perkataannya dengan satu pasangannya sahaja jadilah seperti sajak yang pertama itu syarat dan sajak yang kedua itu jadi seperti jawab.


Bermula inilah rupanya syair. Dengarkan tuan suatu rencana Mengarang di dalam gundah gulana Barangkali gurindam kurang kena Tuan betulkan dengan sempurna


Inilah arti gurindam yang di bawah syatar ini Persamaan yang indah-indah Yaitu ilmu yang memberi faedah Aku hendak bertutur Akan gurindam yang beratur


INI GURINDAM PASAL YANG PERTAMA


Barang siapa tiada memegang agama ; Segala-gala tiada boleh dibilang nama


Barang siapa mengenal yang empat ; Maka yaitulah orang yang ma’rifat


Barang siapa mengenal Allah; Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah


Barang siapa mengenal diri; Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri


Barang siapa mengenal dunia ; Tahulah ia barang yang terpedaya


Barang siapa mengenal akhirat ; Tahulah ia dunia mudharat






INI GURINDAM PASAL YANG KEDUA


Barang siapa mengenal yang tersebut ; Tahulah ia makna takut


Barang siapa meninggalkan sembahyang ; Seperti rumah tiada bertiang


Barang siapa meninggalkan puasa ; Tidaklah mendapat dua termasa


Barang siapa meninggalkan zakat ; Tiadalah hartanya beroleh berkat


Barang siapa meninggalkan haji ; Tiadalah ia menyempurnakan janji






INI GURINDAM PASAL YANG KETIGA


Apabila terpelihara mata ; Sedikitlah cita-cita


Apabila terpelihara kuping ; Khabar yang jahat tiadalah damping


Apabila terpelihara lidah ; Niscaya dapat daripadanya faedah


Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan


Daripada segala berat dan ringan


Apabila perut terlalu penuh ; Keluarlah fi’il yang tidak senonoh


Anggota tengah hendaklah ingat


Di situlah banyak orang yang hilang semangat


Hendaklah peliharakan kaki


Daripada berjalan yang membawa rugi






INI GURINDAM PASAL YANG KEEMPAT


Hati itu kerajaan di dalam tubuh


Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh


Apabila dengki sudah bertanah ; Datanglah daripadanya beberapa anak panah


Mengumpat dan memuji hendaklah pikir ; Di situlah banyak orang yang tergelincir


Pekerjaan marah jangan dibela ; Nanti hilang akal di kepala


Jika sedikitpun berbuat bohong ; Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung


Tanda orang yang amat celaka ; Aib dirinya tiada ia sangka


Bakhil jangan diberi singgah ; Itulah perompak yang amat gagah


Barang siapa yang sudah besar ; Janganlah kelakuannya membuat kasar


Barang siapa perkataan kotor ; Mulutnya itu umpama ketor


Di manakah salah diri ; Jika tidak orang lain yang berperi


Pekerjaan takbur jangan direpih ; Sebelum mati didapat juga sepih






INI GURINDAM PASAL YANG KELIMA


Jika hendak mengenal orang berbangsa ; Lihat kepada budi dan bahasa


Jika hendak mengenal orang yang berbahagia ; Sangat memeliharakan yang sia-sia


Jika hendak mengenal orang mulia ; Lihatlah kepada kelakuan dia


Jika hendak mengenal orang yang berilmu ; Bertanya dan belajar tiadalah jemu


Jika hendak mengenal orang yang berakal ; Di dalam dunia mengambil bekal


Jika hendak mengenal orang yang baik perangai ; Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai






INI GURINDAM PASAL YANG KEENAM


Cahari olehmu akan sahabat ; Yang boleh dijadikan obat


Cahari olehmu akan guru ; Yang boleh tahukan tiap seteru


Cahari olehmu akan isteri ; Yang boleh menyerahkan diri


Cahari olehmu akan kawan ; Pilih segala orang yang setiawan


Cahari olehmu akan abdi ; Yang ada baik sedikit budi






INI GURINDAM PASAL YANG KETUJUH


Apabila banyak berkata-kata ; Di situlah jalan masuk dusta


Apabila banyak berlebih-lebihan suka ; Itu tanda hampirkan duka


Apabila kita kurang siasat ; Itulah tanda pekerjaan hendak sesat


Apabila anak tidak dilatih ; Jika besar bapanya letih


Apabila banyak mencacat orang ; Itulah tanda dirinya kurang


Apabila orang yang banyak tidur ; Sia-sia sajalah umur


Apabila mendengar akan kabar ; Menerimanya itu hendaklah sabar


Apabila mendengar akan aduan ; Membicarakannya itu hendaklah cemburuan


Apabila perkataan yang lemah lembut ; Lekaslah segala orang mengikut


Apabila perkataan yang amat kasar; Lekaslah orang sekalian gusar


Apabila pekerjaan yang amat benar ; Tidak boleh orang berbuat onar






INI GURINDAM PASAL YANG KEDELAPAN


Barang siapa khianat akan dirinya ; Apalagi kepada lainnya ; Kepada dirinya ia aniaya


Orang itu jangan engkau percaya


Lidah suka membenarkan dirinya ; Daripada yang lain dapat kesalahannya


Daripada memuji diri hendaklah sabar ; Biar daripada orang datangnya kabar


Orang yang suka menampakkan jasa ; Setengah daripadanya syirik mengaku kuasa


Kejahatan diri disembunyikan ; Kebajikan diri diamkan


Ke’aiban orang jangan dibuka ; Ke’aiban diri hendaklah sangka






INI GURINDAM PASAL YANG KESEMBILAN


Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan ; Bukannya manusia yaitulah syaitan


Kejahatan seorang perempuan tua ; Itulah iblis punya penggawa


Kepada segala hamba-hamba raja ; Di situlah syaitan tempatnya manja


Kebanyakan orang yang muda-muda ; Di situlah syaitan tempat bergoda


Perkumpulan laki-laki dengan perempuan ; Di situlah syaitan punya jamuan


Adapun orang tua(h) yang hemat ; Syaitan tak suka membuat sahabat


Jika orang muda kuat berguru ; Dengan syaitan jadi berseteru






INI GURINDAM PASAL YANG KESEPULUH


Dengan bapa jangan derhaka ; Supaya Allah tidak murka


Dengan ibu hendaklah hormat ; Supaya badan dapat selamat


Dengan anak janganlah lalai ; Supaya boleh naik ke tengah balai


Dengan kawan hendaklah adil ; Supaya tangannya jadi kapil






INI GURINDAM PASAL YANG KESEBELAS


Hendaklah berjasa ; Kepada yang sebangsa


Hendak jadi kepala ; Buang perangai yang cela


Hendaklah memegang amanat ; Buanglah khianat


Hendak marah ; Dahulukan hujjah


Hendak dimalui ; Jangan memalui


Hendak ramai ; Murahkan perangai






INI GURINDAM PASAL YANG KEDUABELAS


Raja mufakat dengan menteri ; Seperti kebun berpagarkan duri


Betul hati kepada raja ; Tanda jadi sebarang kerja


Hukum adil atas rakyat ; Tanda raja beroleh inayat


Kasihkan orang yang berilmu ; Tanda rahmat atas dirimu


Hormat akan orang yang pandai ; Tanda mengenal kasa dan cindai


Ingatkan dirinya mati ; Itulah asal berbuat bakti


Akhirat itu terlalu nyata ; Kepada hati yang tidak buta


*******


Tamatlah gurindam yang duabelas pasal yaitu karangan kita Raja Ali Haji pada tahun Hijrah Nabi kita seribu dua ratus enam puluh tiga kepada tiga likur hari bulan Rajab Selasa jam pukul lima Negeri Riau Pulau Penyengat

ambil dari http://temanteras.wordpress.com/futhuhat/inilah-gurindam-duabelas-namanya/

balik ke muka asal

No comments: