INILAH GURINDAM DUA BELAS NAMANYA
Segala puji bagi Tuhan seru sekalian alam serta shalawatnya Nabi yang akhirul jaman serta keluarganya dan sahabatnya sekalian adanya. Amma ba’du daripada itu maka tatkala sampailah Hijratun Nabi 1263 Sanah kepada dua puluh tiga hari bulan Rajab hari Selasa mana telah ta’ali kepada kita yaitu Raja Ali Haji mengarang satu gurindam cara Melayu yaitu yang boleh juga jadi diambil faedah sedikit-sedikit daripada perkataannya itu pada orang yang ada menaruh akal maka adalah banyaknya gurindam itu hanya duabelas pasal di dalamnya.
Syahdan
Adalah beda antara gurindam dengan syair itu aku nyatakan pula bermula arti syair Melayu itu perkataan yang bersajak yang serupa dua berpasang pada akhirnya dan tiada berkehendak pada sempurna perkataan pada satu-satu pasangnya bersalahan dengan gurindam.
Adapun arti gurindam itu yaitu perkataan yang bersajak juga pada akhir pasangannya tetapi sempurna perkataannya dengan satu pasangannya sahaja jadilah seperti sajak yang pertama itu syarat dan sajak yang kedua itu jadi seperti jawab.
Bermula inilah rupanya syair. Dengarkan tuan suatu rencana Mengarang di dalam gundah gulana Barangkali gurindam kurang kena Tuan betulkan dengan sempurna
Inilah arti gurindam yang di bawah syatar ini Persamaan yang indah-indah Yaitu ilmu yang memberi faedah Aku hendak bertutur Akan gurindam yang beratur
INI GURINDAM PASAL YANG PERTAMA
Barang siapa tiada memegang agama ; Segala-gala tiada boleh dibilang nama
Barang siapa mengenal yang empat ; Maka yaitulah orang yang ma’rifat
Barang siapa mengenal Allah; Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah
Barang siapa mengenal diri; Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri
Barang siapa mengenal dunia ; Tahulah ia barang yang terpedaya
Barang siapa mengenal akhirat ; Tahulah ia dunia mudharat
INI GURINDAM PASAL YANG KEDUA
Barang siapa mengenal yang tersebut ; Tahulah ia makna takut
Barang siapa meninggalkan sembahyang ; Seperti rumah tiada bertiang
Barang siapa meninggalkan puasa ; Tidaklah mendapat dua termasa
Barang siapa meninggalkan zakat ; Tiadalah hartanya beroleh berkat
Barang siapa meninggalkan haji ; Tiadalah ia menyempurnakan janji
INI GURINDAM PASAL YANG KETIGA
Apabila terpelihara mata ; Sedikitlah cita-cita
Apabila terpelihara kuping ; Khabar yang jahat tiadalah damping
Apabila terpelihara lidah ; Niscaya dapat daripadanya faedah
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan
Daripada segala berat dan ringan
Apabila perut terlalu penuh ; Keluarlah fi’il yang tidak senonoh
Anggota tengah hendaklah ingat
Di situlah banyak orang yang hilang semangat
Hendaklah peliharakan kaki
Daripada berjalan yang membawa rugi
INI GURINDAM PASAL YANG KEEMPAT
Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh
Apabila dengki sudah bertanah ; Datanglah daripadanya beberapa anak panah
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir ; Di situlah banyak orang yang tergelincir
Pekerjaan marah jangan dibela ; Nanti hilang akal di kepala
Jika sedikitpun berbuat bohong ; Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung
Tanda orang yang amat celaka ; Aib dirinya tiada ia sangka
Bakhil jangan diberi singgah ; Itulah perompak yang amat gagah
Barang siapa yang sudah besar ; Janganlah kelakuannya membuat kasar
Barang siapa perkataan kotor ; Mulutnya itu umpama ketor
Di manakah salah diri ; Jika tidak orang lain yang berperi
Pekerjaan takbur jangan direpih ; Sebelum mati didapat juga sepih
INI GURINDAM PASAL YANG KELIMA
Jika hendak mengenal orang berbangsa ; Lihat kepada budi dan bahasa
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia ; Sangat memeliharakan yang sia-sia
Jika hendak mengenal orang mulia ; Lihatlah kepada kelakuan dia
Jika hendak mengenal orang yang berilmu ; Bertanya dan belajar tiadalah jemu
Jika hendak mengenal orang yang berakal ; Di dalam dunia mengambil bekal
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai ; Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai
INI GURINDAM PASAL YANG KEENAM
Cahari olehmu akan sahabat ; Yang boleh dijadikan obat
Cahari olehmu akan guru ; Yang boleh tahukan tiap seteru
Cahari olehmu akan isteri ; Yang boleh menyerahkan diri
Cahari olehmu akan kawan ; Pilih segala orang yang setiawan
Cahari olehmu akan abdi ; Yang ada baik sedikit budi
INI GURINDAM PASAL YANG KETUJUH
Apabila banyak berkata-kata ; Di situlah jalan masuk dusta
Apabila banyak berlebih-lebihan suka ; Itu tanda hampirkan duka
Apabila kita kurang siasat ; Itulah tanda pekerjaan hendak sesat
Apabila anak tidak dilatih ; Jika besar bapanya letih
Apabila banyak mencacat orang ; Itulah tanda dirinya kurang
Apabila orang yang banyak tidur ; Sia-sia sajalah umur
Apabila mendengar akan kabar ; Menerimanya itu hendaklah sabar
Apabila mendengar akan aduan ; Membicarakannya itu hendaklah cemburuan
Apabila perkataan yang lemah lembut ; Lekaslah segala orang mengikut
Apabila perkataan yang amat kasar; Lekaslah orang sekalian gusar
Apabila pekerjaan yang amat benar ; Tidak boleh orang berbuat onar
INI GURINDAM PASAL YANG KEDELAPAN
Barang siapa khianat akan dirinya ; Apalagi kepada lainnya ; Kepada dirinya ia aniaya
Orang itu jangan engkau percaya
Lidah suka membenarkan dirinya ; Daripada yang lain dapat kesalahannya
Daripada memuji diri hendaklah sabar ; Biar daripada orang datangnya kabar
Orang yang suka menampakkan jasa ; Setengah daripadanya syirik mengaku kuasa
Kejahatan diri disembunyikan ; Kebajikan diri diamkan
Ke’aiban orang jangan dibuka ; Ke’aiban diri hendaklah sangka
INI GURINDAM PASAL YANG KESEMBILAN
Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan ; Bukannya manusia yaitulah syaitan
Kejahatan seorang perempuan tua ; Itulah iblis punya penggawa
Kepada segala hamba-hamba raja ; Di situlah syaitan tempatnya manja
Kebanyakan orang yang muda-muda ; Di situlah syaitan tempat bergoda
Perkumpulan laki-laki dengan perempuan ; Di situlah syaitan punya jamuan
Adapun orang tua(h) yang hemat ; Syaitan tak suka membuat sahabat
Jika orang muda kuat berguru ; Dengan syaitan jadi berseteru
INI GURINDAM PASAL YANG KESEPULUH
Dengan bapa jangan derhaka ; Supaya Allah tidak murka
Dengan ibu hendaklah hormat ; Supaya badan dapat selamat
Dengan anak janganlah lalai ; Supaya boleh naik ke tengah balai
Dengan kawan hendaklah adil ; Supaya tangannya jadi kapil
INI GURINDAM PASAL YANG KESEBELAS
Hendaklah berjasa ; Kepada yang sebangsa
Hendak jadi kepala ; Buang perangai yang cela
Hendaklah memegang amanat ; Buanglah khianat
Hendak marah ; Dahulukan hujjah
Hendak dimalui ; Jangan memalui
Hendak ramai ; Murahkan perangai
INI GURINDAM PASAL YANG KEDUABELAS
Raja mufakat dengan menteri ; Seperti kebun berpagarkan duri
Betul hati kepada raja ; Tanda jadi sebarang kerja
Hukum adil atas rakyat ; Tanda raja beroleh inayat
Kasihkan orang yang berilmu ; Tanda rahmat atas dirimu
Hormat akan orang yang pandai ; Tanda mengenal kasa dan cindai
Ingatkan dirinya mati ; Itulah asal berbuat bakti
Akhirat itu terlalu nyata ; Kepada hati yang tidak buta
*******
Tamatlah gurindam yang duabelas pasal yaitu karangan kita Raja Ali Haji pada tahun Hijrah Nabi kita seribu dua ratus enam puluh tiga kepada tiga likur hari bulan Rajab Selasa jam pukul lima Negeri Riau Pulau Penyengat
ambil dari http://temanteras.wordpress.com/futhuhat/inilah-gurindam-duabelas-namanya/
balik ke muka asal
Harga sayur tempatan meningkat 150 peratus
-
(SH) : Harga sayur-sayuran tempatan mencatatkan kenaikan sehingga 150
peratus dalam tempoh dua minggu ini, memberikan kesan besar kepada peniaga
dan peng...
1 day ago
No comments:
Post a Comment